Petani Kakao Organik di Desa Yogyakarta Ekspor Biji Cokelat ke Eropa
Jumat, 14 Februari 2025 - 19:05 WIBFoto: pixabay
Di sebuah desa terpencil di Yogyakarta, muncul sebuah gerakan yang tidak hanya mengubah persepsi tentang budidaya kakao, tetapi juga mengharumkan nama Indonesia di tingkat global.
Johan Salbiantoro, seorang petani kakao organik sekaligus pemilik Taman Kakao Cokelat, telah mengubah budidaya kakao organik menjadi lebih dari sekadar pekerjaan biasa.
Membangun Bisnis dari Nol
Awalnya, biji kakao kering hanya dijual kepada tengkulak lokal atau perusahaan pengolahan cokelat.
Namun, berkat dukungan dari kelompok tani setempat, Johan memilih untuk tidak hanya mengekspor biji kakao, tetapi juga mengolahnya menjadi produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi.
Melalui Taman Kakao Cokelat, Johan berhasil memasarkan produknya hingga ke pasar internasional, termasuk beberapa negara di Eropa.
Produk andalannya, yaitu biji kakao kelas A dan AA yang difermentasi sesuai standar nasional Indonesia, meraih kesuksesan dengan harga yang mencapai ratusan ribu rupiah per kilogram.
Keputusan untuk mengembangkan budidaya organik bukanlah tanpa dasar.
Meski memerlukan perawatan yang lebih intensif dan waktu yang lebih lama, budidaya organik menjanjikan hasil yang lebih berkualitas tinggi, ramah lingkungan, dan lebih menyehatkan.
Tanaman kakao organik biasanya memiliki usia yang lebih panjang, memberikan manfaat jangka panjang bagi para petani.