Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Lampung Tahun 2025, Kopi Jadi Andalan
Minggu, 16 Februari 2025 - 19:24 WIBFoto: detik
Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung pada tahun 2025 berada dalam kisaran 4,6 hingga 5,3 persen.
Melansir suara.com, Kepala Kantor Perwakilan BI Lampung, Junanto Herdiawan, mengungkapkan bahwa proyeksi ini didukung oleh perbaikan permintaan domestik.
"Salah satu faktor utamanya adalah meningkatnya konsumsi rumah tangga, yang didorong oleh kenaikan UMP sebesar 6,5 persen serta tetap tingginya optimisme konsumen," ujar Junanto pada Rabu (12/2/2025).
Ia juga menambahkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di Lampung pada Januari 2025 mencapai angka 140, yang merupakan nilai tertinggi dalam lima tahun terakhir untuk periode yang sama.
Dari sisi investasi, BI memprediksi bahwa investasi swasta akan kembali meningkat seiring dengan meredanya ketidakpastian pasca penyelenggaraan pemilu dan pilkada.
Sementara itu, di sektor ekspor, Lampung masih memiliki kinerja yang kuat, meskipun ada beberapa risiko perlambatan yang perlu diantisipasi.
Berdasarkan laporan prospek ekonomi global yang dirilis oleh IMF pada Januari 2025, pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat, Tiongkok, dan India—tiga negara tujuan utama ekspor Lampung—diprediksi belum mencapai optimal pada tahun ini.
Namun demikian, permintaan kopi robusta, yang merupakan salah satu komoditas ekspor andalan Lampung, diperkirakan tetap tinggi.
"Memasuki tahun 2025, harga kopi robusta di pasar internasional terus mengalami kenaikan, didorong oleh ekspektasi panen arabika yang lebih rendah di Brasil," jelas Junanto.
Untuk menjaga stabilitas ekspor, Junanto menekankan pentingnya peningkatan produktivitas sektor hulu serta diversifikasi pasar tujuan ekspor bagi komoditas unggulan Lampung.
Faktor Pendukung Pertumbuhan Ekonomi Lampung
Kinerja sektor-sektor utama dalam perekonomian Lampung diperkirakan akan menunjukkan perbaikan. Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan diharapkan menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi di wilayah ini.
Pemerintah juga telah menetapkan sejumlah kebijakan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, yang berkontribusi pada peningkatan sektor pertanian.
Selain itu, dampak positif dari normalisasi cuaca pasca-El Nino, serta penerapan program intensifikasi pertanian—seperti optimalisasi lahan, penggunaan benih unggul, dan akses terhadap pupuk bersubsidi—diyakini dapat meningkatkan produksi pangan di Lampung pada tahun 2025.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menyumbang hampir 25 persen dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Lampung pada tahun 2024. Oleh karena itu, pertumbuhan yang positif di sektor ini akan memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi daerah.
Selain sektor pertanian, sektor utama lainnya, seperti industri pengolahan, perdagangan, serta transportasi dan pergudangan, juga diperkirakan akan terus berkembang, sejalan dengan meningkatnya permintaan domestik.
Di sisi lain, BI juga memprediksi bahwa inflasi pada tahun 2025 tetap terkendali dalam rentang target 2,5±1 persen, yang turut mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil.