Mengurangi Impor Gula dengan Pemanfaatan Gula Kelapa dan Aren
Selasa, 18 Maret 2025 - 10:06 WIBFoto: industry
Dalam acara Ngobrol Asyik (Ngobras) Penyuluhan Volume 13, topik yang dibahas adalah upaya mengurangi ketergantungan terhadap impor gula.
Melansir DKPP Buleleng, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nusryamsi, menyampaikan bahwa gula kelapa dan gula aren dapat menjadi alternatif pengganti gula pasir. Bahkan, kedua jenis gula alami ini dinilai lebih sehat dibandingkan gula putih.
"Kita harus mulai mengurangi impor gula dengan beralih ke gula kelapa dan gula aren, karena keduanya memiliki potensi besar dan lebih sehat untuk dikonsumsi," ujar Dedi, dikutip dari laman cybex.pertanian.go.id.
Manfaat dan Potensi Gula Aren serta Gula Kelapa
Tanaman aren merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki banyak manfaat, baik dalam sektor pangan maupun nonpangan. Produk olahan dari tanaman ini sangat diminati oleh pasar domestik maupun internasional. Salah satu hasil utama dari tanaman ini adalah gula kelapa, yang sering digunakan sebagai pemanis alami dalam makanan dan minuman sehat.
Selain menghasilkan produk bernilai ekonomi tinggi, tanaman aren juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Pohon aren membantu dalam konservasi lahan dan hutan, serta berkontribusi dalam mengatur tata air tanah dan mencegah erosi.
Pemanfaatan Limbah untuk Meningkatkan Produksi Gula Semut
Dalam sesi diskusi, Duta Petani Milenial, Rayndra Syahda, berbagi pengalaman mengenai sistem peternakan yang diterapkannya. Ia menggunakan pakan kering berbahan organik untuk ternaknya.
Selain itu, limbah yang dihasilkan dari peternakan diolah kembali menjadi pupuk organik yang digunakan untuk menyuburkan tanaman seperti kelapa, pisang, pepaya, dan pakan ternak. Hasilnya, produksi kelapa meningkat, yang kemudian dapat diolah menjadi gula semut.
Gula semut merupakan salah satu produk turunan kelapa yang berbentuk butiran kecil menyerupai sarang semut di tanah. Gula ini dibuat dari nira yang dihasilkan oleh pohon kelapa atau pohon aren.
Dengan lebih banyak mengonsumsi gula kelapa dari produksi dalam negeri, masyarakat dapat membantu mengurangi ketergantungan pada gula putih berbasis tebu, yang selama ini banyak diimpor.
Upaya Pemerintah dalam Swasembada Gula
Sebagai langkah untuk mengurangi impor, pemerintah pernah meluncurkan program percepatan swasembada gula konsumsi pada tahun 2023. Program ini mencakup ekspansi lahan baru seluas 50 ribu hektare, yang diharapkan mampu meningkatkan produksi gula konsumsi hingga 359 ribu ton.
Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa potensi gula kelapa dan gula aren sebagai pengganti gula pasir sangat besar. Dengan pemanfaatan yang optimal, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor gula dan memperkuat industri pemanis alami dalam negeri.