Pulau Ini Menghasilkan Minuman Khas Yang Tidak Kalah Dengan Daerah Lain
Minggu, 18 Juli 2021 - 12:22 WIBFoto: jejakpiknik
Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur dikenal dengan alamnya yang sangat indah, tradisi yang unik, masyarakat ramah, dan kopi yang sangat nikmat.
Selain kopi, ternyata Flores juga menyimpan harta karun kuliner yang mungkin masih belum pernah anda coba.
Moke merupakan minuman tradisional khas Flores. Moke dibuat dari buah pohon lontar. Buah tersebut disuling melalui metode penyulingan yang sudah turun temurun.
Bagi masyarakat Sikka, moke merupakan sebuah simbol adat dan persaudaraan.
Moke memiliki kadar alkohol yang cukup tinggi. Moke diminum sebagai sarana pemersatu masyarakat Kabupaten Sikka. Ada 2 jenis moke yang dikenal:
Moke Putih

Foto: merahputih
Moke putih merupakan nira hasil sadapan dari pohon lontar. Moke putih dapat dimasak dan dijadikan gula merah. Moke putih ditampung diwadah bambu. Moke putih sejenis dapat langsung diminum, namun biasanya moke putih akan dimasak lagi sehingga menjadi moke hitam atau arak.
Moke Hitam

Foto: jejakpiknik
Hal yang unik adalah moke hitam tidak berwarna hitam. Moke hitam justru berwarna putih kekuningan. Moke hitam biasanya dihidangkan pada acara pesta adat.
Ada beberapa Upacara Adat Flores yang menggunakan moke:
Upacara Tua Kalok
Upacara Tua Kalok adalah upacara adar dimana moke diminum beramai-ramai. Upacara ini merupakan simbol kesepakatan.
Upacara Roko Milas Poco
Upacara ini diadakan untuk menyambut pembangunan awal Mbaru Tembong atau rumah adat masyarakat Manggarai Raya. Roko berarti pikul bersama. Molas artinya cantik dan poco berarti hutan. Roka molas poco diartikan sebagai mengambil atau memikul secara bersama kayu terbaik yang didapatkan dari hutan.
Natal
Natal di Flores identik dengan meriam bambu yang diledakkan di berbagai penjuru kota pada malam Natal. Moke biasanya diminum oleh anak-anak muda sambil bermain kembang api.

