Debus, Kesenian Super Unik Dari Banten
Selasa, 12 Januari 2021 - 12:48 WIBFoto : liputan6
Banten merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang juga merupakan nama asal etnis yang terdapat di provinsi tersebut.
Sebagian orang berpendapat bahwa orang Banten juga orang Sunda, karena budaya yang ada disana umumnya sama dengan orang Sunda.
Terlepas dari persamaan dan perbedaan masalah budaya antara masyarakat Sunda dan Banten, Banten merupakan salah satu suku disana.
Sebagaimana masyarakat etnis lainnya di Indonesia, masyarakat Banten juga memiliki jenis kesenian dan budaya tradisional yang berbeda.
Salah satunya yang kemudian menjadi ciri khas masyarakat Banten yaitu Debus.
Seni tersebut ada hubungannya dengan tarikat Rifaiah yang dibawa oleh Nurrudin Ar-Raniry dari Aceh pada abad ke-16.
Para pengikutnya ini selama berada dalam keadaan epiphany (kegembiraan yang tak terbatas karena “berhadap-hadapan” dengan Tuhan), sering kali menyerang dengan berbagai benda tajam ke tubuh mereka.
Filosofi yang mereka gunakan adalah "lau haula Walla Quwata ilabillahil 'aliyyil Adhim" bukan kekuasaan dan tindakan melainkan dari Tuhan.
Jadi, jika Tuhan mengizinkan, maka pisau, parang, pedang atau peluru tidak akan melukai mereka.
Di Banten pada mulanya seni ini digunakan untuk mengembangkan ajaran Islam. Namun pada masa penjajahan Belanda dan pada masa Sultan Agung Tirtayasa, kesenian ini digunakan untuk membangkitkan semangat pejuang dan masyarakat Banten untuk melawan Belanda.
Saat ini, seiring perkembangan zaman, seni bela diri ini hanya berfungsi sebagai hiburan.