Proses Tradisional Membuat Gula Merah dari Pohon Aren
Senin, 18 Agustus 2025 - 11:12 WIBPembuatan gula merah dari pohon aren dengan cara tradisional merupakan warisan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Metode ini dipertahankan karena mampu menjaga kualitas dan cita rasa khas gula merah yang dihasilkan.
Dilansir dari Kumparan, cara pengolahan gula merah secara tradisional tidak hanya sekadar teknik sederhana, tetapi juga mencerminkan kearifan lokal yang menyesuaikan dengan kondisi alam.
Dalam buku Teknologi Pengolahan Gula Merah karya Suyanto (2018:45), dijelaskan secara rinci tahapan pembuatan gula merah dengan metode lama yang masih banyak dipraktikkan untuk menghasilkan kualitas terbaik.
Berikut adalah tahapan pembuatan gula merah aren yang dilakukan secara tradisional:
1. Penyadapan Nira Aren
Tahap pertama dimulai dengan penyadapan nira. Proses ini dilakukan dengan memetik bunga aren yang sudah matang, lalu meletakkan wadah penampung di bawahnya agar cairan nira menetes ke dalam wadah tersebut. Penyadapan dilakukan secara rutin untuk memastikan ketersediaan nira tetap terjaga dan pohon tidak mengalami kerusakan. Kualitas nira segar sangat menentukan rasa serta tekstur gula merah yang akan dihasilkan.
2. Pemanasan dan Pengentalan Nira
Setelah nira terkumpul, cairan tersebut dimasak dalam kuali besar menggunakan api dengan intensitas sedang. Api yang terlalu besar dapat membuat nira cepat gosong sehingga rasanya berubah. Pengadukan dilakukan secara perlahan agar hasilnya merata dan warna gula merah tetap cokelat pekat. Seiring proses pemanasan, kadar air dalam nira berkurang dan berubah menjadi cairan kental mirip sirup. Kekentalan inilah yang nantinya memengaruhi tekstur gula merah, apakah akan lebih padat atau agak lembut.
3. Pencetakan dan Pengeringan
Nira kental kemudian dituangkan ke dalam cetakan tradisional yang biasanya dibuat dari bambu atau kayu. Setelah dituangkan, gula merah dibiarkan mengeras secara alami di tempat yang teduh dengan sirkulasi udara yang baik. Proses pengeringan yang tepat akan menghasilkan gula merah dengan tekstur padat, aroma wangi khas, serta warna yang menarik. Selain itu, cara ini juga membantu mempertahankan kandungan nutrisi alaminya.
Pengolahan gula merah dengan cara tradisional ini tetap dijaga hingga kini karena mampu mempertahankan rasa, kualitas, dan manfaat gula merah.
Selain bernilai budaya, cara ini juga mendukung produksi pangan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.